Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini membahas mengenai limbah
ternak sapi terhadap lingkungan sekitar kelurahan Batutulis Bogor yang terkena
pengaruhnya. Tujuan penulis membuat makalah ini bukan hanya untuk memenuhi
tugas pelajaran Bahasa Indonesia saja, tetapi mengingatkan kepada pemilik
ternak untuk memikirkan pengaruh limbah dari sapi-sapi tersebut. Dan penting
sekali agar limbah tersebut dikelola lagi agar menjadi sesuatu yang lebih
bermanfaat.
Dalam
penulisan makalah ini penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada saudara
Wahyu Widodo yang telah mengantarkan penulis ke tempat pengamatan,tak lupa
penulis berterima kasih kepada Ibu Dewi Yanti sebagai pemilik ternak yang telah
meluangkan waktunya untuk diwawancarai. Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Hal itu dikarenakan keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Akhir kata, penulis memohon maaf apabila
dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Bogor, Maret
2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar................................................................................. i
Daftar
Isi.............................................................................................
ii
BAB
1 Pendahuluan
1.
Latar Belakang.................................................................. 1
2.
Permasalahan................................................................... 2
3.
Tujuan Penelitian.............................................................. 2
4.
Metode Peneltian.............................................................. 2
5.
Kegunaan Penelitian........................................................ 4
BAB
2 Pembahasan
1.
Pengertian Limbah................................................................ 5
2.
Asal Limbah............................................................................ 7
3.
Dampak limbah Peternakan................................................. 8
4.
Penanggulangan Limbah Peternakan................................ 10
5.
Peran Pemerintah.................................................................. 14
6.
Peran Masyarakat................................................................. 16
BAB
3 Penutup
1.
Kesimpulan........................................................................ 17
2.
Saran.................................................................................. 17
Daftar
Pustaka.................................................................................. 18
Pendahulan
1. Latar
Belakang
Lingkungan yang bersih dan sehat
bebas dari pencemaran merupakan dambaan setiap masyarakat. Lingkungan yang
bersih ini akan menciptakan suasana asri sehingga setiap warga merasakan hidup
sehat baik dalam segi jasmani maupun rohani.
Usaha peternakan dikembangkan karena tingginya permintaan akan produk
peternakan. Usaha peternakan juga memberi keuntungan yang cukup tinggi dan
menjadi sumber pendapatan bagi banyak masyarakat di Indonesia. Namun demikian,
sebagaimana usaha lainnya, usaha peternakan juga menghasilkan limbah yang dapat
menjadi sumber pencemaran. Oleh karena itu, untuk meminimalkan limbah
peternakan perlu dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota untuk menjaga
kenyamanan permukiman masyarakatnya. Salah satu upaya kearah itu adalah dengan
memanfaatkan limbah peternakan sehingga dapat memberi nilai tambah bagi usaha
tersebut.
Selama ini banyak keluhan masyarakat akan dampak buruk dari kegiatan
usaha peternakan karena sebagian besar peternak mengabaikan penanganan limbah
dari usahanya, bahkan ada yang membuang limbah usahanya ke sungai, sehingga
terjadi pencemaran lingkungan. Limbah peternakan yang dihasilkan oleh aktivitas
peternakan seperti feces, urin, sisa pakan, serta air dari pembersihan ternak
dan kandang menimbulkan pencemaran yang memicu protes dari warga sekitar. Baik
berupa bau tidak enak yang menyengat, sampai keluhan gatal-gatal ketika mandi
di sungai yang tercemar limbah peternakan.
Seiring bertambahnya penduduk dan minimnya
lahan pekerjaan, banyak pengusaha yang menempatkan lahan pekerjaannya disekitar
rumah penduduk, lebihnya lagi dekat dengan area sekolah. Lalu bagaimana dengan peternak
sapi dan pengaruh limbahnya yang dekat dengan tempat-tempat yang telah disebutkan
sebelumnya. oleh karena itu, dalam karya ilmiah ini akan diungkapkan sejauh
mana limbah mempengaruhi lingkungan.
2. Permasalahan
Permasalahan
ini muncul akibat limbah yang mempengaruhi keadaan lingungan sekitarnya. Agar
lebih terperinci, penyusun akan membatasi permasalahan tersebut. Adapun
permasalahan tersebut diantaranya sebagai berikut :
1.
Dari
mana asal limbah ?
2.
Mengapa
permasalahan limbah ternak terjadi ?
3.
Bagaimana
akibat adanya limbah ternak ?
4. Bagaimana cara
menanggulangi limbah ternak ?
3. Tujuan
Peneltian
Tujuan pembuatan karya tulis
ini diantaranya sebagai berikut :
1.
Mengetahui
pentingnya lingkungan yang sehat bagi masyarakat.
2.
Mengingatkan
kepada pemilik agar memikirkan pengaruh akibat limbah ternak tersebut.
3. Mengupayakan
pengelolaan limbah ternak tersebut agar bisa didaur ulang kembali untuk
kepentingan yang lain.
4.
Metode
Penelitian
Pengumpulan data dan materi dilakukan
dengan cara sebagi berikut :
1. Wawancara
Contoh :
Disini, saya akan mewawancarai pemilik dari ternak sapi yang terletak
di kelurahan Batutulis, Bogor.
1) Perkenalkan bu saya Haris, ini dengan ibu siapa ?
Jawaban :
Ibu Dewi Yanti
2) Sejak kapan
peternakan sapi ini berdiri ?
Jawaban
: tahun 1929
3) Apakah kandang
sapi ini rutin dibersihkan ?
Jawaban
: ya
4) Kemana ibu membuang
limbah sapi ini ?
Jawaban
: kami mendaur ulang limbahnya untuk dijadikan biogas sebagai bahan hemat
energi
5) Apakah ibu
mengetahui bahwa limbah dari kotoran
sapi-sapi tersebut mempengaruhi keadaan lingkungan sekitarnya ?
Jawaban
: ya, saya tahu
6) Adakah warga
yang pernah memprotes tentang keberadaan ternak sapi ini ?
Jawaban
: selama ini tidak ada, tetapi ada salah satu sekolah menengah kejuruan yaitu
SMK Bhakti Insani yang memang cukup dekat dengan ternak ini, salah satu guru
dari mereka pernah mengatakan bahwa ada siswa yang pingsan akibat mencium bau
dari limbah ternak sapi ini. Padahal banyak siswa dari mereka yang sering
mengunjungi tempat ini dan membeli susu murni dari hasil pemerahan sapi-sapi
tersebut.
7) Lalu upaya apa
yang telah ibu lakukan untuk mengurangi akibat dari limbah kotoran sapi ini ?
Jawaban
: kami olah kotoran sapi tersebut menjadi biogas dan jika masih ada sisa dari
biogas tersebut bisa dimanfaatkan untuk kesuburan tanaman.
2.
Pengamatan
langsung
3.
Sumber-sumber
bacaan dari internet
5.
Kegunaan
Penilitian
Penelitian ini berguna untuk
kepentingan masyarakat termasuk para pengusaha-pengusaha ternak sapi di
Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1.
Menemukan
cara membuang limbah yang cocok dengan lingkungannya
2.
Mendaur
ulang limbah organik
3. Membuat/mengelola
limbah menjadi sesuatu yang berguna bagi masayarakat
BAB
2
Pembahasan
1.
Pengertian
Limbah
Limbah atau
sampah bisa diartikan sebagai kotoran hasil pengolahan pabrik ataupun manusia
yang mengandung zat kimia berupa sampah dan dapat menimbulkan polusi serta
menganggu kesehatan. Pada umumnya sebagian besar orang mengatakan bahwa limbah
adalah sampah yang sama sekali tidak berguna dan harus dibuang, namun jika
pembuangan dilakukan secara terus-menerus maka akan menimbulkan penumpukan
sampah. Limbah bukanlah suatu hal yang harus dibuang tanpa guna, karena dengan
pengolahan dan pemanfaat secara baik limbah akan menjadi barang yang lebih
berguna dari sebelumya.
Limbah akan menjadi suatu yang sangat berguna dan memiliki nilai jual tinggi kala limbah diolah secara baik dan benar. Limbah yang tidak diolah akan menyebabkan berbagai polusi baik polusi udara, polusi air, polusi tanah dan juga polusi lain yang akan menjadi sarang penyakit. Pada lingkungan tempat pembuangan sampah bisa dipastikan udara sekitar tidak sehat dengan bau yang tak sedap dari limbah, sumber air sekitar lingkungan akan tercemar dengan resapan limbah dan tanah yang ada di lingkungan ini akan terkontaminasi dengan zat kimia limbah sehingga tanah akan tandus.
Limbah akan menjadi suatu yang sangat berguna dan memiliki nilai jual tinggi kala limbah diolah secara baik dan benar. Limbah yang tidak diolah akan menyebabkan berbagai polusi baik polusi udara, polusi air, polusi tanah dan juga polusi lain yang akan menjadi sarang penyakit. Pada lingkungan tempat pembuangan sampah bisa dipastikan udara sekitar tidak sehat dengan bau yang tak sedap dari limbah, sumber air sekitar lingkungan akan tercemar dengan resapan limbah dan tanah yang ada di lingkungan ini akan terkontaminasi dengan zat kimia limbah sehingga tanah akan tandus.
Dari pengertian limbah yang ada, limbah digolongkan menjadi dua jenis
macam limbah yakni limbah organik dan limbah anorganik. Berikut penjelasannya:
a. Limbah organik
Limbah organik termasuk pada jenis limbah yang mudah diuraikan zat-zatnya mejadi partikel-partikel yang baik untuk lingkungan. Limbah organik bisa berupa sampah rumah tangga, sampah industri yang tidak menggunakan bahan kimia misalnya sampah sayur-sayuran dan sampah peralatan yang alami ataupun sampah hasil ternak. Limbah organik dari rumah tangga tidak hanya berpaku pada sampah-sampah yang berupa hasil olahan makhluk hidup saja tetapi limbah apapun asalkan mampu diolah menjadi benda-benda yang lebih bermanfaat dan dapat diuraikan adalah limbah organik.
a. Limbah organik
Limbah organik termasuk pada jenis limbah yang mudah diuraikan zat-zatnya mejadi partikel-partikel yang baik untuk lingkungan. Limbah organik bisa berupa sampah rumah tangga, sampah industri yang tidak menggunakan bahan kimia misalnya sampah sayur-sayuran dan sampah peralatan yang alami ataupun sampah hasil ternak. Limbah organik dari rumah tangga tidak hanya berpaku pada sampah-sampah yang berupa hasil olahan makhluk hidup saja tetapi limbah apapun asalkan mampu diolah menjadi benda-benda yang lebih bermanfaat dan dapat diuraikan adalah limbah organik.
Contoh
limbah organik yaitu limbah ternak. Limbah ternak adalah sisa buangan dari
suatu kegiatan usaha peternakan seperti usaha pemeliharaan ternak, rumah potong
hewan, pengolahan produk ternak, dan sebagainya. Limbah tersebut meliputi
limbah padat dan limbah cair seperti feses, urine, sisa makanan, embrio, kulit
telur, lemak, darah, bulu, kuku, tulang, tanduk, isi rumen, dan lain-lain.
Semakin berkembangnya usaha peternakan, limbah yang dihasilkan semakin
meningkat.
Kotoran
sapi yang terdiri dari feces dan urine merupakan limbah ternak yang terbanyak
dihasilkan dan sebagian besar manure dihasilkan oleh ternak ruminansia seperti
sapi, kerbau kambing, dan domba. Umumnya setiap kilogram susu yang dihasilkan
ternak perah menghasilkan 2 kg limbah padat (feses), dan setiap kilogram daging
sapi menghasilkan 25 kg feses.
Menurut
Soehadji, limbah peternakan meliputi semua kotoran yang dihasilkan dari suatu
kegiatan usaha peternakan baik berupa limbah padat dan cairan, gas, maupun sisa
pakan. Limbah padat merupakan semua limbah yang berbentuk padatan atau dalam
fase padat (kotoran ternak, ternak yang mati, atau isi perut dari pemotongan
ternak). Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau dalam fase
cairan (air seni atau urine, air dari pencucian alat-alat). Sedangkan limbah
gas adalah semua limbah berbentuk gas atau dalam fase gas.
Pencemaran
karena gas metan menyebabkan bau yang tidak enak bagi lingkungan sekitar. Gas
metan (CH4) berasal dari proses pencernaan ternak ruminansia. Gas
metan ini adalah salah satu gas yang bertanggung jawab terhadap pemanasan
global dan perusakan ozon, dengan laju 1 % per tahun dan terus meningkat. Apalagi
di Indonesia, emisi metan per unit pakan atau laju konversi metan lebih besar
karena kualitas hijauan pakan yang diberikan rendah. Semakin tinggi jumlah
pemberian pakan kualitas rendah, semakin tinggi produksi metan.
b. Limbah anorganik
Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari limbah pabrik dan perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan. Sumber daya alam yang tidak mampu untuk diuraikan menjadi partikel-partikel berguna inilah yang dikatakan limbah anorganik. Limbah industri anorganik yang tidak dapat diuaraikan ini akan berbahaya bagi kesehatan dan menjadi sampah yang tidak berguna bagi manusia maupun lingkungan sekitar. Limbah rumah tangga yang berupa benda-benda bekas seperti plastik, kaleng bekas, botol-botol bekas dan peralatan lain juga dikatakan menjadi limbah anorganik karena limbah ini tidak mampu diuraikan.
2.
Asal Limbah
Limbah dibuat oleh perusahaan perumahan, kelembagaan, dan komersial dan
industri rumah tangga dan termasuk limbah cair dari toilet, mandi, mandi,
dapur, cuci dan sebagainya yang dibuang melalui saluran pembuangan. Di banyak
daerah, limbah juga mencakup limbah cair dari industri dan perdagangan.
Pemisahan dan pengeringan limbah rumah tangga menjadi greywater dan Blackwater
menjadi lebih umum di negara maju, dengan greywater yang diijinkan untuk
digunakan untuk menyiram tanaman atau didaur ulang untuk penyiram toilet.
Kotoran dapat mencakup limpasan Darurat. Sistem pembuangan limbah mampu menangani stormwater dikenal sebagai sistem gabungan. Sistem saluran pembuangan gabungan biasanya dihindari sekarang karena curah hujan sangat beragam menyebabkan arus mengurangi efisiensi pengolahan limbah. Selokan gabungan membutuhkan jauh lebih besar, fasilitas pengobatan yang lebih mahal, dari selokan sanitasi. Limpasan badai berat dapat membanjiri sistem pengolahan limbah, menyebabkan tumpahan atau overflow. Selokan Sanitary biasanya jauh lebih kecil daripada selokan gabungan, dan mereka tidak dirancang untuk transportasi Darurat. Backup limbah baku dapat terjadi jika Infiltrasi berlebihan / Inflow diizinkan masuk ke sistem saluran pembuangan saniter.
Kotoran dapat mencakup limpasan Darurat. Sistem pembuangan limbah mampu menangani stormwater dikenal sebagai sistem gabungan. Sistem saluran pembuangan gabungan biasanya dihindari sekarang karena curah hujan sangat beragam menyebabkan arus mengurangi efisiensi pengolahan limbah. Selokan gabungan membutuhkan jauh lebih besar, fasilitas pengobatan yang lebih mahal, dari selokan sanitasi. Limpasan badai berat dapat membanjiri sistem pengolahan limbah, menyebabkan tumpahan atau overflow. Selokan Sanitary biasanya jauh lebih kecil daripada selokan gabungan, dan mereka tidak dirancang untuk transportasi Darurat. Backup limbah baku dapat terjadi jika Infiltrasi berlebihan / Inflow diizinkan masuk ke sistem saluran pembuangan saniter.
Kemudian
ada dua jenis limbah yang dihasilkan oleh peternakan sapi yaitu limbah padat,
seperti sisa pakan dan fases (kotoran sapi), serta limbah cair berupa urine
sapi, dan air bekas pencucian kandang. Kotoran sapi adalah limbah besar yang
dihasilkan, karena seekor sapi potong atau sapi perah dewasa, rata-rata
menghasilkan kotoran sebanyak 6% dari bobot tubuhnya
3.
Dampak Limbah
Peternakan
Limbah ternak
masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk mendorong
kehidupan jasad renik yang dapat menimbulkan pencemaran. Suatu studi mengenai
pencemaran air oleh limbah peternakan melaporkan bahwa total sapi dengan berat
badannya 5.000 kg selama satu hari, produksi manurenya dapat mencemari 9.084 x
10 7 m3air. Selain melalui air, limbah peternakan sering
mencemari lingkungan secara biologis yaitu sebagai media untuk berkembang
biaknya lalat. Kandungan air manure antara 27-86 % merupakan media yang paling
baik untuk pertumbuhan dan perkembangan larva lalat, sementara kandungan air
manure 65-85 % merupakan media yang optimal untuk bertelur lalat.
Lalu, dampak bagi sebagian warga
kelurahan Batutulis Bogor yang dekat dengan salah satu peternakan sapi di
daerah tersebut yaitu, pencemaran udara yang mengakibatkan terciumnya aroma tidak
sedap dari limbah/kotoran sapi-sapi tersebut. Memang diantara mereka tidak
pernah memprotes tentang keberadaan ternak sapi tersebut, sebab peternakan yang
telah berdiri sejak tahun 1929 tersebut tidak pernah membuat warga disekitar
daerah tersebut mengidap penyakit hingga mengalami kematian, tetapi ada salah
satu Sekolah Menengah Kejuruan yang terletak cukup dekat dengan peternakan milik
Ibu Dewi ini merasa terganggu dengan bau tak sedap dari limbah/kotoran sapi
tersebut, sampai mereka protes kepada pemilik ternak tersebut. Tetapi pemilik
ternak menyangkal bahwa sekolah tersebutlah yang memang harus merasakan
resikonya, karena peternakan tersebut lebih dulu berdiri dibandingkan dengan
sekolah tersebut.
Walaupun tidak pernah menyebabkan
kematian, tetapi pencemaran udara yang ditimbulkannya menjadikan orang-orang
disekitarnya merasa terganggu dengan aroma tidak sedap dari limbah/kotoran
sapi-sapi tersebut. Disamping itu, sekolah yang letaknya berdekatan dengan
ternak tersebut merasa tidak nyaman saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Kehadiran
limbah ternak dalam keadaan kering pun dapat menimbulkan pencemaran yaitu
dengan menimbulkan debu. Pencemaran udara di lingkungan penggemukan sapi yang
paling hebat ialah sekitar pukul 18.00, kandungan debu pada saat tersebut lebih
dari 6000 mg/m3, jadi sudah melewati ambang batas yang dapat
ditolelir untuk kesegaran udara di lingkungan (3000 mg/m3)
Salah satu akibat dari pencemaran air oleh limbah
ternak ruminansia ialah meningkatnya kadar nitrogen. Senyawa nitrogen sebagai
polutan mempunyai efek polusi yang spesifik, dimana kehadirannya dapat
menimbulkan konsekuensi penurunan kualitas perairan sebagai akibat terjadinya
proses eutrofikasi, penurunan konsentrasi oksigen terlarut sebagai hasil
proses nitrifikasi yang terjadi di dalam air yang dapat mengakibatkan
terganggunya kehidupan biota air.
Hasil
penelitian dari limbah cair Rumah Pemotongan Hewan Cakung, Jakarta yang
dialirkan ke sungai Buaran mengakibatkan kualitas air menurun, yang disebabkan
oleh kandungan sulfida dan amoniak bebas di atas kadar maksimum kriteria
kualitas air. Selain itu adanya Salmonella spp. yang membahayakan
kesehatan manusia.
Tinja dan urine dari hewan yang
tertular dapat sebagai sarana penularan penyakit, misalnya saja penyakit
anthrax melalui kulit manusia yang terluka atau tergores. Spora anthrax dapat
tersebar melalui darah atau daging yang belum dimasak yang mengandung spora.
Kasus anthrax sporadik pernah terjadi di Bogor tahun 2001 dan juga pernah
menyerang Sumba Timur tahun 1980 dan burung unta di Purwakarta tahun 2000.
4. PENANGGULANGAN LIMBAH PETERNAKAN
Limbah
peternakan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, apalagi limbah tersebut
dapat diperbaharui (renewable) selama ada ternak. Limbah ternak masih
mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk dimanfaatkan. Limbah
ternak kaya akan nutrient (zat makanan) seperti protein, lemak, bahan ekstrak
tanpa nitrogen (BETN), vitamin, mineral, mikroba atau biota, dan zat-zat yang
lain (unidentified subtances). Limbah ternak dapat dimanfaatkan untuk bahan
makanan ternak, pupuk organik, energi dan media berbagai tujuan.
1)
Pemanfaatan Untuk Pakan dan
Media Cacing Tanah
Sebagai
pakan ternak, limbah ternak kaya akan nutrien seperti protein, lemak BETN,
vitamin, mineral, mikroba dan zat lainnya. Ternak membutuhkan sekitar 46 zat
makanan esensial agar dapat hidup sehat. Limbah feses mengandung 77 zat atau
senyawa, namun didalamnya terdapat senyawa toksik untuk ternak. Untuk itu
pemanfaatan limbah ternak sebagai makanan ternak memerlukan pengolahan lebih
lanjut. Tinja ruminansia juga telah banyak diteliti sebagai bahan pakan
termasuk penelitian limbah ternak yang difermentasi secara anaerob.
Penggunaan
feses sapi untuk media hidupnya cacing tanah, telah diteliti menghasilkan
biomassa tertinggi dibandingkan campuran feces yang ditambah bahan organik
lain, seperti feses 50% + jerami padi 50%, feses 50% + limbah organik pasar
50%, maupun feses 50% + isi rumen 50%.
2)
Pemanfaatan Sebagai Pupuk
Organik
Pemanfaatan
limbah usaha peternakan terutama kotoran ternak sebagai pupuk organik dapat
dilakukan melalui pemanfaatan kotoran tersebut sebagai pupuk organik.
Penggunaan pupuk kandang (manure) selain dapat meningkatkan unsur hara pada
tanah juga dapat meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah dan memperbaiki
struktur tanah tersebut.
Kandungan
Nitrogen, Posphat, dan Kalium sebagai unsur makro yang diperlukan tanaman,
tersaji dalam tabel berikut.
Kadar N, P dan K dalam Pupuk Kandang dari Beberapa
Jenis Ternak
Jenis Pupuk Kandang
|
Kandungan (%)
|
||
N
|
P2O5
|
K2O
|
|
Kotoran Sapi
Kotoran Kuda
Kotoran Kambing
Kotoran Ayam
Kotoran Itik
|
0.6
0.4
0.5
1.6
1.0
|
0.3
0.3
0.3
0.5
1.4
|
0.1
0.3
0.2
0.2
0.6
|
Sumber
: Nurhasanah, Widodo, Asari, dan Rahmarestia, 2006
Kotoran
ternak dapat juga dicampur dengan bahan organik lain untuk mempercepat proses
pengomposan serta untuk meningkatkan kualitas kompos tersebut .
3)
Pemanfaatan Untuk Biogas
Permasalahan
limbah ternak, khususnya manure dapat diatasi dengan memanfaatkan menjadi bahan
yang memiliki nilai yang lebih tinggi. Salah satu bentuk pengolahan yang dapat
dilakukan adalah menggunakan limbah tersebut sebagai bahan masukan untuk
menghasilkan bahan bakar biogas. Termasuk Ibu Dewi sang pemilik ternak sapi di
Kelurahan Batutulis, Bogor. untuk mengurangi pencemaran yang dihasilkan dari
ternaknya, beliau mengolah limbah sapi-sapinya menjadi biogas untuk bahan baku
energi, dan sisanya dimanfaatkan untuk pupuk tanaman. Kotoran ternak ruminansia
memang sangat baik untuk digunakan sebagai bahan dasar pembuatan biogas. Ternak
ruminansia mempunyai sistem pencernaan khusus yang menggunakan mikroorganisme
dalam sistem pencernaannya yang berfungsi untuk mencerna selulosa dan lignin
dari rumput atau hijauan berserat tinggi. Oleh karena itu pada tinja ternak
ruminansia, khususnya sapi mempunyai kandungan selulosa yang cukup tinggi.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tinja sapi mengandung 22.59%
sellulosa, 18.32% hemi-sellulosa, 10.20% lignin, 34.72% total karbon organik,
1.26% total nitrogen, 27.56:1 ratio C:N, 0.73% P, dan 0.68% K .
Biogas
adalah campuran beberapa gas, tergolong bahan bakar gas yang merupakan hasil
fermentasi dari bahan organik dalam kondisi anaerob, dan gas yang dominan
adalah gas metan (CH4) dan gas karbondioksida (CO2).
Biogas memiliki nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu kisaran 4800-6700 kkal/m3,
untuk gas metan murni (100 %) mempunyai nilai kalor 8900 kkal/m3.
Produksi biogas sebanyak 1275-4318 I dapat digunakan untuk memasak, penerangan,
menyeterika dan mejalankan lemari es untuk keluarga yang berjumlah lima orang
per hari.
Pembentukan
biogas dilakukan oleh mikroba pada situasi anaerob, yang meliputi tiga tahap,
yaitu tahap hidrolisis, tahap pengasaman, dan tahap metanogenik. Pada tahap
hidrolisis terjadi pelarutan bahan-bahan organik mudah larut dan pencernaan
bahan organik yang komplek menjadi sederhana, perubahan struktur bentuk primer
menjadi bentuk monomer. Pada tahap pengasaman komponen monomer (gula sederhana)
yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi bakteri
pembentuk asam. Produk akhir dari gula-gula sederhana pada tahap ini akan
dihasilkan asam asetat, propionat, format, laktat, alkohol, dan sedikit
butirat, gas karbondioksida, hidrogen dan amoniak.
Model
pemroses biogas yang banyak digunakan adalah model yang dikenal sebagai
fixed-dome. Model ini banyak digunakan karena usia pakainya yang lama dan daya
tampungnya yang cukup besar. Meskipun biaya pembuatannya memerlukan biaya yang
cukup besar.
Untuk
mengatasi mahalnya pembangunan pemroses biogas dengan model feixed-dome,
tersebut sebuah perusahaan di Jawa Tengah bekerja sama dengan Balai Pengkajian
dan Penerapan Teknolgi Ungaran mengembangkan model yang lebih kecil untuk 4-5
ekor ternak, yang siap pakai, dan lebih murah karena berbahan plastik yang
dipendam di dalam tanah.
Di
pedesaan, biogas dapat digunakan untuk keperluan penerangan dan memasak
sehingga dapat mengurangi ketergantungan kepada minyak tanah ataupun listrik
dan kayu bakar. Bahkan jika dimodifikasi dengan peralatan yang memadai, biogas
juga dapat untuk menggerakkan mesin.
4)
Pemanfaatan Lainnya
Selain
dimanfaatkan untuk pupuk, bahan pakan, atau biogas, kotoran ternak juga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar dengan mengubahnya menjadi briket dan kemudian
dijemur/dikeringkan. Briket ini telah dipraktekkan di India dan dapat
mengurangi kebutuhan akan kayu bakar.
Pemanfaatan
lain adalah penggunaan urin dari ternak untuk campuran dalam pembuatan pupuk
cair maupun penggunaan lainnya.
Beberapa
manfaat yang dapat diperoleh dari pengelolaan limbah ternak yang tepat adalah:
- menciptakan
usaha budidaya sapi perah dan produksi susu
berjalan optimal
- meniadakan
unsur pencemar di dalam lokasi kegiatan,
- menghasilkan
produk susu yang lebih berkualitas,
- menghindari
pencemaran di lokasi peternakan dan lingkungan
sekitar,
- menciptakan
kondisi yang harmonis dengan masyarakat sekitar.
5. Peran Pemerintah
Peran
pemerintah dalam mengembangakan sumber energi alternatif didukung oleh
univerisitas dalam penelitian-penelitian yang berbasis sumber energi alternatif
ramah lingkungan yang salah satu berasal dari limbah peternakan. Selain itu,
peran industri dalam mendukung pemerintah dan univesitas dalam pengembangan
sumber energi alternatif seharusnya mampu mempercepat proses tersebut karena
industri salah satu pengguna terbesar dari bahan bakar minyak untuk proses
produksinya sehingga industri turut bertanggung terhadap pengembang energi
alternatif yang berbasis sumber daya lokal.
Pemerintah,
universitas dan industri adalah pihak-pihak yang mempunyai kewenangan untuk
memberikan arahan kepada masyarakat mengenai pengembangan pemanfataan limbah
peternakan sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan. Limbah peternakan
melalui proses anaerobic digestion akan dikonversi menjadi biogas
dengan beberapa keuntungan antara lain sebagai energi dengan tidak menggunakan
bahan yang masih memiliki manfaat termasuk biomassa sehingga biogas tidak
merusak keseimbangan karbondioksida yang diakibatkan oleh salah satunya dengan
adanya penggundulan hutan (deforestation) dan perusakan tanah, energi biogas
dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar minyak sehingga akan menurunkan
gas rumah kaca di atmosfer dan emisi lainnya, metana merupakan salah satu gas
rumah kaca yang keberadaannya di atmosfer akan meningkatkan temperatur, dengan
menggunakan biogas sebagai bahan bakar maka akan mengurangi gas metana di
udara, limbah peternakan berupa feses, ekskreta, urin, sisi pakan dan
bahan-bahan organik lainya yang dapat dioptimalkan pemanfaatannya, bahkan bisa
mengganggu kesehatan serta mencemari lingkungan. Aplikasi anaerobic
digestion akan meminimalkan efek tersebut dan meningkatkan nilai manfaat
dari limbah peternakan dan selain keuntungan energi yang didapat dari
proses anaerobic digestiondengan menghasilkan biogas, produk samping
berupa sludge atau slurry. Sludge atau slurry ini
diperoleh dari sisa proses anaerobic digestion yang berupa padat,
semi padat dan cair. Masing-masing dapat digunakan sebagai pupuk berupa pupuk
cair, pupuk semi padat dan pupuk padat.
Jenis
reaktor biogas ada beberapa yang dikembangkan antara lain reaktor jenis kubah
tetap (fixed-dome), reaktor terapung (floating drum), reaktor jenis balon,
jenis horizontal, jenis lubang tanah, jenis ferrocement dan saat ini
sedang dikembangakan biodigester skala rumah tangga
yang portable dengan biaya yang terjangkau, tidak membutuhkan tempat
yang luas serta mudah dipindahkan sehingga memudahkan dalam penempatannya.
Biodigester atau reaktor untuk pembentukan biogas pada dasar membuat suatu tempat
menjadi tanpa udara sehingga terjadi proses secara anaerobic digestion.
Ketergantungan
rumah tangga terhadap bahan bakar minyak harus dikurangi bahkan dihilangkan
dengan ketersediaannya yang kian hari kian berkurang bahkan tidak dapat
perbarui (unrenewable). Limbah peternakan sebagai sumber daya lokal yang
dihasilkan oleh ternak yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Indonesia
yang notabene-nya petani dengan memelihara ternak sebagai usaha pendukung.
Limbah peternakan yang apabila dibiarkan saja akan dapat mencemari lingkungan
dan mengganggu kesehatan. Akan tetapi dengan adanya sentuhan teknologi sederhana
melalui proses anaerobic digestion dalam biodigester atau reaktor
limbah peternakan dapat diubah menjadi gas metan (CH4) yang mudah
terbakar sehingga dapat diaplikasikan sebagai pengganti bahan bakar minyak bagi
rumah tangga yang ramah lingkungan karena hasil luaran dari pembentukan biogas
merupakan bahan-bahan organik yang sudah terdekomposisi adalah unsur hara yang
dapat diimplementasikan sebagai pupuk organik bagi tanaman dan dapat
menyuburkan tanah.
6. Peran Masyarakat
Dua
manfaat sekaligus yang dapat diaplikasikan oleh masyarakat dalam pemanfaatan
limbah peternakan. Limbah peternakan sebagai sumber daya lokal untuk masyarakat
dapat bangkit dari keterpurukan terutama ketergantungan akan energi menjadi
salah satu usaha yang harusnya diunggulkan untuk ke depannya. Sumber daya lokal
berupa limbah peternakan akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan
masyarakat akan protein hewani maka peternakan Indonesia akan mengalami
peningkatan dan hal ini akan berbanding lurus dengan kepemilikan ternak oleh
masyarakat dan limbah peternakan yang dihasilkan yang semakin banyak. Keadaan
ini akan sangat mendukung untuk pengembangan pemanfaatan limbah peternakan
sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan berupa biogas melalui
proses anaerobic digestion dengan program pemerintah yang sedang
mengembangkan sumber energi alternatif berbasis sumber daya lokal yang banyak
dihasilkan tetapi belum maksimal pemanfaatannya.
BAB 3
Penutup
1.
Kesimpulan
Limbah usaha peternakan berpeluang mencemari
lingkungan jika tidak dimanfaatkan. Namun memperhatikan komposisinya, kotoran
ternak masih dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan, media pertumbuhan
cacing, pupuk organik, biogas, dan briket energi.
Pemanfaatan limbah ternak akan mengurangi
tingkat pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah,maupun udara.
Pemanfaatan tersebut juga menghasilkan nilai tambah yang bernilai ekonomis.
2.
Saran
Sebaiknya pemilik ternak
harus memikirkan dampak yang ditimbulkan dari limbah peternakan sapinya. Karena
limbah-limbah yang dihasilkan menjadikan lingkungan disekitarnya tercemar
dengan bau tak sedap. Tetapi pemerintah juga harus membantu para peternak di
Indonesia, karena peternakan sangat penting keberadaannya. Jika tidak ada
peternak maka apa daya, tidak akan ada susu di negeri ini kecuali ASI.
Daftar
Pustaka
+ komentar + 2 komentar
Very very nice..
ijin nyimak gannn terima kasih
obat pembesar penis
vimax izon
vimax pembesar penis
pembesar penis
obat pembesar Penis
vimax
vimax izon
vimax asli
vimax
pelangsing badan
pelangsing badan alami
jual pelangsing badan
obat diet
download video bokep
download bokep
foto bugil
cerita dewasa
bokep bugil
komik dewasa
bokep abg
film bokep
bokep
obat kuat semarang
obat kuat
vimax
obat sipilis
minyak lintah papua
obat pembesar penis
Alat bantu sex pria
alat pembesar penis
vimax
obat kuat viagra
selaput dara buatan
perangsang wanita
kondom silikon
alat bantu sex wanita
terima kasih agan sukses selalu
Hammer Of thor asli
Hammer
Hammer Asli
Hammer Thor Asli
Thor's Hammer Asli
Vimax Oil Asli
Vimax Oil Canada
Semenax Asli
Blue wizard Cair
Obat Penyubur Sperma
Obat perangsang serbuk
Ciri-ciri Vimax Asli
Ciri-ciri Anabolic 24rx Asli
Obat Anabolic
24rx Asli
Hammer Of thor asli
puerarin kapsul
Obat Pembesar Payudara
puerarin kapsul Asli
Vmenplus Asli
Rock Hard Asli
Ciri-
CiriVmenplus Asli
Obat Kuat Sony MMC
Kondom Wolftooth
Posting Komentar