1. Darah
Bagian-bagian darah
Sel-sel darah (bagian yg padat)
- Eritrosit (sel darah merah)
- Leukosit (sel darah putih)
- Trombosit (keping darah)
- Serum
- Fibrinogen
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung
3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)
Pembuluh Nadi
- Tempat Agak ke dalam
- Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
- Aliran darah Berasal dari jantung
- Denyut terasa
- Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
- Bila ada luka Darah memancar keluar
- Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
- Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
- Aliran darah Menuju jantung
- Denyut tidak terasa
- Katup Disepanjang pembuluh
- Bila ada luka Darah Tidak memancar
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
5. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)
Penyakit pada Sistem Transportasi
1. Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili
Darah sulit/tidak bisa membeku
4. varises
Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal
Macam-macam sel darah :
Sel Darah merah
Pada vertebrata umumnya sel
darah merah berbentuk lonjong, bikonvek, dengan inti lonjong kecuali pada
mamalia berbentuk bundar bikonkaf (cekung di kedua sisi), tidak berinti dan
warnanya merah karena mengandung hemoglobin (Hb), yaitu protein rangkap yang
mengandung Fe terdiri atas hemin dan globin, berdiameter 7–8 mm. Setiap 1 mm3
darah mengandung 4-6 juta, banyaknya sel darah merah pada laki-laki dewasa 5
juta/mm3, sedangkan wanita dewasa 4,5 juta mm3. Orang-orang yang tinggal di
dataran tinggi umumnya memiliki eritrosit lebih banyak, contoh orang hidup di Peru , pada
ketinggian 6.000 m dari permukaan laut memiliki sel darah merah kurang lebih 8
juta/mm3.
Kadar hemoglobin pada laki-laki
sehat 14-16%, sedangkan pada wanita sehat 12-14%. Jika kadar Hb seseorang 14%,
artinya dalam 100 mm3 darah terdapat 14gr Hb. Kadar hemoglobin ini dapat diukur
dengan alat spektrofotometer. Kadar hemoglobin seseorang dapat
berkurang dan disebut anemia. Hal ini terjadi karena seseorang
menderita panyakit, antara lain malaria, cacing tambang, kanker darah, TBC yang
kronis atau karena kecelakaan. Hemoglobin berfungsi mengangkut O2 ke seluruh
tubuh dan mengangkut CO2 dari sel-sel tubuh ke paru. Hemoglobin mengangkut O2
dalam bentuk oksihemoglobin dan mengikat CO2 dalam bentuk karboksihemoglobin.
Hb + O2 <========> HbO2
(oksihemoglobin)
Hb + CO2 <========> HbCO2 (karboksihemoglobin)
Hb + CO2 <========> HbCO2 (karboksihemoglobin)
Eritrosit pada orang dewasa dibentuk
di dalam sumsum merah tulang, sedangkan pada embrio dibentuk di dalam hati dan
limpa. Usia eristrosit ± 120 hari, sel yang sudah tua akan mati dan dirombak di
dalam hati dan limpa oleh sel-sel histiosit. Hemoglobin dilepas, Fe diambil dan
disimpan di hati selanjutnya dikirim ke sumsum merah tulang untuk membentuk
hemoglobin kembali. Globin digunakan lagi untuk membentuk hemoglobin baru.
Hemin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin (zat warna empedu) kemudian
dikeluarkan di usus, seterusnya keluar tubuh bersama feses.
Sel darah putih
Setelah kita mempelajari sel
darah merah (eritrosit), kali ini kita akan belajar tentang sel darah putih
(leukosit). Leukosit berukuran lebih besar dari pada eritrosit, bentuknya tidak
tetap (ameboid). Besarnya bervariasi 8-15 μ, jumlahnya 6.000-11.000 tiap mm3
serta memiliki inti sel. Leukosit dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
granulosit dan agranulosit.
Granulosit
Jumlahnya hampir 75% dari
seluruh leukosit, plasmanya mengandung granula (butir-butir halus), dibuat di
dalam sumsum merah oleh jaringan retikulo endotelium. Granulosit
merupakan sel fagosit, memakan benda asing, terutama bakteri. Oleh karena itu,
granulosit dapat menembus dinding kapiler, disebut diapedesis
serta masuk ke jaringan-jaringan. Apabila terjadi luka, granulosit akan
berkumpul pada luka untuk memakan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Granulosit
yang mati akan berkumpul berupa nanah. Granulosit dibedakan berdasarkan reaksi
granulanya terhadap zat pewarna, yaitu :
- Eosinofil: menyerap zat warna yang bersifat asam (eosin) granulanya berwarna merah jumlahnya ± 4%.
- Basofil: menyerap zat warna yang bersifat busa (methylen biru) granulanya berwarna biru, jumlahnya ± 1%.
- Neutrofil: menyerap zat warna baik yang bersifat asam maupun basa, granulanya berwarna merah kebiruan, jumlahnya ± 70% merupakan fagosit.
Agranulosit
Jenis kedua dari sel darah putih
(leukosit) adalah tipe agranulosit. Plasma agranulosit tidak mengandung granula
(butiran), intinya relatif besar, jumlahnya ± 25%. Agranulosit dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:
- Limfosit, jumlahnya ± 23%. Dibentuk dalam sumsum merah, limpa, dan kelenjar limfa. Fungsi limfosit tidak sebagai fagosit tetapi untuk membentuk antibodi. Terdapat dua bentuk utama limfosit, yaitu T limfosit dan B limfosit. T limfosit akan bergerak menuju kelenjar timus, sedangkan B limfosit tetap pada sumsum tulang.
- Monosit, ukuran selnya besar ± 9-12 μm dan jumlahnya hanya sedikit. Dibentuk di hati dan limpa. Fungsi monosit sama dengan granulosit, memakan bakteri dan benda asing lainnya. Monosit dapat berpindah dari aliran darah ke jaringan. Pada jaringan, monosit membesar dan bersifat fagosit menjadi makrofag. Makrofag dan netrofil merupakan fagosit utama paling efektif.
Sel Darah Pembeku
Sel darah pembeku disebut juga
trombosit. Trombosit bentuknya tidak beraturan, berukuran kecil ± 3 μ dan tidak
memiliki inti. Jumlahnya ± 200.000 – 450.000/mm3 darah. Trombosit dibuat dalam
sumsum merah dari megakariosit. Megakariosit merupakan trombosit yang sangat
besar dalam sumsum tulang. Trombosit berfungsi dalam proses pembekuan darah
jika terjadi luka. Sifatnya rapuh, jika terkena benturan pada bidang yang besar
atau berhubungan dengan udara akan pecah dan akan mengeluarkan zat yang disebut
trombokinase atau tromboplastin.
Apabila terjadi luka dan darah
keluar, trombosit akan bersentuhan dengan permukaan luka yang kasar, akan pecah
dan mengeluarkan tromboplastin/trombokinase. Trombokinase bersama-sama ion Ca++
akan mengubah protrombin menjadi trombin.
Protombin adalah senyawa globulin yang larut dalam plasma darah. Protrombin
dibuat di dalam hati dengan bantuan vitamin K.
Trombin akan mengubah fibrinogen
menjadi fibrin yang akan menghalangi keluarnya sel-sel darah
hingga terjadi pembekuan darah dalam waktu ± 5 menit. Untuk lebih jelasnya,
perhatikanlah bagan pembekuan darah berikut ini.
4] Skema proses pembekuan darah
Dari uraian tersebut, secara
ringkas dapat disimpulkan bahwa untuk proses pembekuan darah diperlukan
trombokinase, Ca++, vitamin K, protrombin. Jika salah satu komponen tidak ada,
proses pembekuan darah akan terhambat. Hemofilia merupakan
penyakit bawaan, yaitu seseorang tidak mampu menghasilkan zat antihemofili,
sehingga darahnya sukar membeku jika terjadi luka. Penyakit itu merupakan
warisan yang diturunkan dari kedua orang tua.
Sebaliknya pada proses
pengambilan darah, agar pembekuan darah dapat dicegah dilakukan hal-hal
berikut:
- Memberikan garam natrium sitrat atau natrium oksalat, dengan tujuan mengikat ion Ca++ hingga pembentukan trombin terhambat.
- Mencegah terjadinya luka yang besar, misalnya menggunakan jarum yang tajam.
- Darah yang sudah diambil disimpan di tempat yang dingin, pada suhu 0ºC, hingga enzim pembekuan tidak aktif.
- Memberikan bahan antikoagulasi, seperti hirudin, heparin yang menghalangi reaksi fibrinogen dengan trombin.
Jantung
Bentuk jantung cenderung
berkerucut tumpul. Ukuran jantung sendiri kurang lebih sebesar kepalan tangan
pemiliknya. Jantung manusia terletak di sebelah kiri bagian dada, di antara
paru-paru, terlindungi oleh tulang rusuk. Pada bagian luar terdiri dari
otot-otot yang saling berkontraksi. Otot-otot inilah yang berperan penting
dalam memompa darah melalui pembuluh arteri. Rata-rata berat jantung sekitar
340 gram untuk laki-laki dan 255 gram untuk perempuan. Jantung tersusun atas
tiga lapisan, yaitu: perikardium, miokardium, dan endokardium.
- Perikardium, merupakan selaput pembungkus jantung berupa kantung rangkap yang di dalamnya berisi cairan untuk melindungi jantung dari gesekan organ lain.
- Miokardium, merupakan lapisan otot jantung yang terdiri atas berkas-berkas otot yang mempunyai kemampuan berkontraksi sehingga jantung dapat berdenyut seumur hidup.
- Endokardium, merupakan selaput yang membatasi ruang jantung. Lapisan ini mengandung pembuluh darah dan saraf.
Bagian dalam jantung terdiri
dari 4 buah bilik rongga. Keempat rongga tersebut terbagi menjadi 2 bagian,
yaitu bagian kanan dan kiri yang dipisahkan oleh dinding otot yang dikenal
dengan istilah septum. Pada bagian kanan dan kiri terbagi lagi
menjadi 2 ruang. Dua ruang sebelah atas disebut dengan serambi (atrium)
dan dua ruang bawah disebut dengan bilik (ventrikel).
Katup yang memisahkan serambi kanan dan bilik kanan disebut katup
trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang memisahkan
serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitral atau katup
berdaun dua.
Pembuluh Darah
Seluruh pembuluh darah yang
mengalirkan darah dari jantung disebut arteri atau pembuluh
nadi. Diameter arteri bervariasi mulai dari yang paling besar, yaitu
aorta (± 20 mm) sampai ke cabang-cabang yang paling kecil, yaitu arteriol
(± 0,2 mm). Dinding arteri yang bersifat elastis (kenyal) dan mampu
berkontraksi ini terdiri atas tiga macam jaringan, yaitu jaringan ikat di
lapisan paling luar, jaringan otot yang tebal, dan jaringan endotel yang
melapisi permukaan dalam arteri. Penimbunan senyawa-senyawa lemak pada dinding
arteri menyebabkan penyempitan pembuluh dan hilangnya kekenyalan dinding
arteri, keadaan ini disebut artheriosklerosis.
Darah
dari kapiler dikumpulkan ke dalam vena-vena kecil yang disebut venula
dengan diameter ± 0,2 mm. Selanjutnya darah masuk ke dalam vena atau pembuluh
balik yang diameternya lebih besar dan akan mengalirkan darah ke jantung. Vena
paling besar ialah vena kava superior dan vena kava
inferior yang diameternya kurang lebih 20 mm. Seperti halnya arteri,
dinding vena juga tersusun dari tiga macam jaringan, tetapi jaringan otot
sangat tipis sehingga secara keseluruhan dinding vena lebih tipis dan kurang
kenyal dibandingkan dengan dinding arteri. Pengaruh kontraksi jantung terhadap
aliran darah vena sangat kecil sehingga aliran di dalam vena sebagian besar
disebabkan oleh kontraksi otot-otot di sekitarnya yang dibantu oleh katup-katup
pencegah arus balik di sepanjang pembuluh.